Modus baru tempat perjudian semakin hari semakin berkembang, Baru-baru ini Bareskrim Polri mengungkap kasus perjudian baru yang berkedok Tomezone seperti layak nya arena bermain anak-anak.
Kombes Umar Surya Fana mengakui ia bersama tim nya cukup kesulitan untuk menangkap para pemain judi di lokasi tersebut, lantaran transaksi yang mereka lakukan bukan menggunakan uang cash, melainkan dengan transfer melalui rekening.
Menurut hasil laporan yang diterima, lokasi perjudian tersebut menggunakan kedok dengan berbagai hadiah yang hanya untuk menutupi transaksi di balik perjudian tersebut.
kata Umar, "kita kesulitan, karena dilokasi kejadian kita tidak menemukan uang judi nya. jadi kita harus masuk dan berpura-pura sebagai pemain agar kita tau bagaimana sistem transaksi yang mereka lakukan".
Untuk bermain di arena perjudian tersebut, para pemain harus mengisi coin yang di hargai mulai dari 50rb hingga jutaan rupiah, dan baru kita bisa bermain mesin ketangkasan tersebut.( agen bola tangkas )
Dan apabila kita menang hingga jutaan rupiah, kita hanya perlu memberikan nomor rekening kita, dan langsung dari pihak lokasi akan lsng mentransfer uang kemenangan tersebut.
Dari hasil penangkapan pada 5 januari 2016, polisi berhasil menangkap 30 orang. didalam itu sudah termasuk pemilik lokasi, pemain, dan pengelolah lokasi.
Menurut dari hasil pemeriksaan, tempat judi ketangkasan tersebut baru beroperasi selama kurang lebih 2 bulan, yang mengagetkan nya omzet yang di hasilkan dari permainan ketangkasan itu mencapai ratusan juta perhari nya.
Dari beberapa informasi yang di terima, masih ada beberapa lagi lokasi arena bermain ketangkasan yang berkedok Timezone di daerah Denpasar. ( agen casino online )
0 Response to "Penggerebekan Judi Ketangkasan di Denpasar"
Posting Komentar